AnDat/ OlDat (Analisis
data/ olah data), sering menjadi
salah satu kendala bagi para Mahasiswa/i dalam menghadapi tugas akhir
perkuliahan. Keterbatasan informasi serta ilmu pengetahuan secara
teoritis sering bersebrangan dengan realita di lapangan serta kondisi yang
harus dihadapi.
Statistik, merupakan
sesuatu yg sudah pasti....layaknya Matematika atau ilmu Fisika dimana
penerapannya tidak bisa dilakukan secara asal-asalan.
Metode, aplikasi
yang digunakan sudah merupakan ketetapan dimana apabila salah dalam
penggunaannya maka akan menghasilkan hasil yang salah juga, walaupun secara
kasar apabila kita menggunakan penerapan metode yang salah kaprah tetap akan
menghasilkan "hasil" juga.
Memang akan
menghasilkan angka/hasil, pertanyaannya adalah apakah hasil yg kita
peroleh akurat? software atau program hanya sebuah alat, salah kita dalam
mengoperasikan maka akan salah juga hasil yg kita terima/peroleh.
Fungsi
Software/Program hanya untuk mempermudah kita dalam proses (tidak perlu
menghitung secara manual, justru penghitungan secara manual akan memungkinkan
kesalahan perhitungnya yg lebih tinggi saat proses perhitungnya berlangsung).
Penerapan sebuah rumus/metode melalui tahapan/proses perhitungan yang sangat
panjang (biasanya), hal ini yg dpt mengakibatkan kekeliruan saat proses
berlangsung jadi lebih tinggi resikonya, seperti: Salah Mengetik, walaupun
1 angka akan menyebabkan nilai akhir jg yang salah, Salah memaknai
simbol ini juga salah pengerjaan pada tahap-tahap
selanjutnya. Ribetkan?! ..........
Proses saat
melakukan penelitian tidaklah mudah, karena keakuratan pemilihan
objek penelitian, instrumen penelitian, pengambilan data, dsb, haruslah
benar-benar akurat dan sesuai dengan permasalahan yang akan kita
teliti. Para Ahli maupun Pakar Ekonometrika telah mengembangkan
Software/Program untuk mempermudah para peneliti dalam memperkecil resiko
kekeliruan/kesalahan yang terjadi saat proses "analisis data"
berjalan (tahap akhir penelitian), sehingga hasil yang dicapaipun dapat
maksimal sesuai dengan data yang telah terkumpul.
Dalam metode
Statistik, terbagi menjadi 2: yaitu 1) Metode Parametrik dan
2) Metode NonParametrik, kedua metode tersebut saling
melengkapi.
1. Metode Parametrik, metode
ini digunakan dan harus melewati berbagai macem syarat-syarat pengujian sebelum
hasil dari pengujian hipotesis kita pergunakan (seperti: Kecukupan
sampel, Uji Asumsi/Prasyarat maupun Goodness Of Fit yang
harus terpenuhi). Bagaimana apabila hasil pengujian asumsi/prasyarat
ataupungoodness of fit tidak terpenuhi? maka hasil yang kita peroleh akan
mengalami bias atau tidak dapat digunakan (contoh: hasil
pada data bias menunjukkan A berpengaruh pada B, dan C tidak berpengaruh pada
B...hasil terbut justru bisa sebaliknya pada kenyataanya).
2. Metode NonParametrik, metode ini
merupakan metode alternatif dari metode parametrik. metode
nonparametrik dapat digunakan oleh peneliti apabila mengalami
keterbatasan/kendala saat proses analisis (syarat metode parametrik tidak
terpenuhi).
Pada
software/program yang biasa sering kita dengar (tidak/belum bersifat multi
dimensi) telah memiliki fasilitas pengujian untuk kedua metode tersebut (metode
parametrik dan non parametrik telah tersedia).
Beberapa Program Statistik diantaranya: SPS, MINITAB, Eviews,
SPSS, dan lain sebagainya.
Beberapa Metode
Pengujian beserta alternatifnya (metode NonParametrik), diantaranya:
Ø Uji beda untuk Independen sampel
T test (parametrik) sedangkan alternatifnya (nonprametriknya) adalah
Mann-Whitney, Kolmogorov-Smirnov Z, Wald-Wolfowtz runs, dan Moses extreme
reactions.
Ø Uji beda Paired-sample T
test maka alternatifnya (nonparametrik uji paired) adalah Wilcoxon, Sign,
McNemar, dan Marginal Homogenity.
Ø Anova merupakan metode pengujian
parametrik yang dapat dilakukan untuk 2 sample atau lebih, apabila pada tahap
pengujian Anova tidak memenuhi syarat maka alternatif untuk 2
sampel (kelompok bukan responden!) maka metode
alternatif/nonparametrik dapat dilakukan menggunakan metode nonparametrik
di atas, akan tetapi untuk sampel lebih dari 2 maka metode nonparametrik
menggunakan Kruskal-Walis, uji Median, dan Jonckheere-Terpstra.
"Ingat !!!
setiap langkah pengujian Hipotesis, harus juga diperlakukan hal yang sama untuk
pengujian Asumsinya, contoh: Apabila anda melakukan pengujian berjenjang
ataupun model yang memiliki mediator maka setiap pengujian dari model
terpisahnya harus dilakukan juga pengujian asumsi (kita melakukan 3x pengujian
regresi maka 3x juga pengujian asumsi harus dilakukan). Hal tersebut dikarena
setiap pengujian yang berbeda, jumlah variabel yang berbeda, data yang berbeda,
sampel/responden yang berbeda akan mengakibatkan hasil analisis yang juga
berbeda!. Jadi, salah apabila pengujian hipotesis melalui 3x langkah hanya anda
wakili dengan 1x pengujian asumsinya (oleh salah-satu langkah/model terpisah
saja)!!!."
Saat
ini telah muncul metode yang kebilang baru sebagai pengembangan dari
keterbatasan atas alat analisis/software-sofware yang telah ada sebelumnya, yaitu Structural
Equation Modelling (SEM). Metode SEM ini memiliki kecanggihan/ keunggulan
seperti:
Dapat
mengoperasikan model yang jauh lebih rumit dan bersifat multidimensi.
Memiliki
perhitungan measurement error dari tiap data yang ada/yang
diuji.
Tidak perlu
melakukan pengujian yang berulang-ulang untuk model yang kompleks.
Dapat menguji
model rumit dengan kelompok yang lebih dari 1 (satu).
Dan tentunya
masih byk keunggulan-keunggulan yg dimiliki oleh metode ini yang merupakan alat
analisis paling mutkhir saat (Pengembangan dari metode sebelumnya).
Selayaknya
pada alat analisis/metode sebelumnya, SEM juga terbagi menjadi 2, hal tersebut
karena tidak mungkin sesuatu yang akan kita teliti akan selalu memenuhi
kriteria dari sebuah metode saja. Ambil contoh; kita ingin meneliti sebuah
perusahaan/kantor yang hanya memiliki sampel yang sedikit (sampel hanya sebatas
jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut, contoh; 37 karyawan) atau
kita ingin meneliti jumlah perusahaan, sudah barang tentu jumlah sampel dibawah
100 (<100) tidak dapat dianalisis menggunakan SEM Berbasis
Kovarian (metode paling kecil adalah Maximum Likelihood yang memiliki syarat
kecukupan sampel minim antara 100-200), nah akan berbeda jika
kita bandingkan dengan penelitian konsumen dimana sampel dapat diperoleh dengan
jumlah yang jauh lebih tidak terbatas.
Dalam
metode SEM, metode Statistik Parametrik SEM dikenal dengan Metode Berbasis
Kovarian sedangkan pada metode NonParametrik dikenal
dengan istilah Metode Berbasis Komponen.
Berbeda
dengan alat analisis/software sebelumnya, dalam SEM sebuah program/software
mewakili Basis Metode yang digunakan:
1. SEM Parametrik (Berbasis Kovarian),
software/programnya seperti:Lisrel, Amos, dan lain sebagainya.
2. SEM NonParametrik (Berbasis
Komponen), software/programnya seperti: PLS (PLSv, PLSgraph),
GSCA/GeSCA , TEDTRAD IV dan lain sebagainya.
Alhamdulillah, sedikit-banyak
saya kupas mengenai hal penting dalam penggunaan dari kedua metode yang sering
salah-kaprah dalam peng-aplikasian/penerapannya. Semoga coretan saya di atas
dapat menjadi tambahan wawasan/ilmu dan berguna bagi kita semua...Semoga yang
Maha Kuasa, Maha Pandai, Maha Kasih Sayang selalu memberikan kita jalan dan
kemudahan dalam menghadapi setiap urusan serta menjauhkan kita semua dari sifat
malas yang salah satunya adalah malas belajar.......Aammiin ya Robbal
a'lamin.
"JANGAN PERNAH MENYERAH SAAT MENUNTUT ILMU"
Apabila sobat semua (Agan/Sista) memiliki
kendala dalam proses pengerjaan "Analisis Data atau Olah Data", saya beserta team
siap membantu. Silahkan klik disini atau
klik "Order" pada menu
di atas.
Maaf,
apabila ada salah kata atau salah ketik...postingan ini saya tulis dalam
kondisi ngantuk dan kurang enak badan.
Maaf juga atas kekurang-nyamanan sobat
semua, karena bog ini masih dalam pembenahan sana-sini, dan saya masih baru
belajar kembali membuat blog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar